Cari Blog Ini

Minggu, 15 Mei 2011

cara kerja ups

Uninterruptible Power Supply – UPS

by adyt
Gambar UPS
Isi Artikel : Apa itu Uninterruptible Power Supply – UPS ?- Jenis-jenis Gangguan Suplai Daya Listrik ke PC – Fungsi Dan Kegunaan UPS – Komponen-komponen utama dalam UPS – Prinsip Dasar Cara Kerja UPS

Apa itu Uninterruptible Power Supply – UPS ?


Uninterruptible Power Supply disingkat UPS adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk dapat memberikan suplai daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan sistem dan hardware. UPS akan menjadi sistem yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, jasa informasi, warnet dan banyak lagi. Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang timbul akibat kegagalan daya listrik jika sistem tersebut tidak dilindungi dengan UPS.
Secara singkat UPS adalah suatu alat listrik yang berfungsi untuk melindungi ( proteksi ) beban-beban kritis terhadap terhadap gangguan-gangguan listrik. Dalam pembahasan ini lebih difokus-kan pada penggunaan UPS pada perangkat komputer ( PC ) .

Jenis-jenis Gangguan Suplai Daya Listrik ke PC

1.  Noise
Ini kalo tegangan (voltase) naik/turun tapi cuma sedikit (persentasenya kecil). Kalo standar 220 volt, sekitar 200 – 240 volt itu masih bisa dianggap noise. Kalopun selisih banyak, biasanya bertahap. Noise yang semacam ini biasa diatasi memakai AVR atau Stavolt . PSU yang bagus juga biasanya sanggup ngatasi masalah Noise walopun gak pake AVR di luar PC.
2.  Blackout
Ini kalo main power ( listrik PLN atau genset ) tidak bekerja. Fungsi dasar UPS untuk mengatasi Blackout. Kalo ingin berfungsi tidaknya UPS yang paling dasar  dengan mencabut kabel power UPS-nya dari stop kontak saat komputernya sedang hidup atau menyala. Tinggal dilihat komputernya mati atau restart.
3.  Brownout-Sag
Ini kalo tegangan (voltase) dari main power turun (drop) dan naik lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Drop tegangannya bisa sampai separuh dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Kita kadang bisa mendeteksi adanya Brownout ini ketika lampu di ruangan seperti berkedip.Penyebab Brownout pada umumnya adalah karena ada tambahan beban berat ( heavy load ) di jaringan listrik, misalnya ada yang nyalain mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar. Tambahan bebannya itu gak harus di rumah / kantor kita lho, bisa aja tetangga kita yang nyalain mesin trus pengaruh ke listrik kita lewat jaringan PLN. Brownout ini lebih berpotensi menimbulkan masalah dibanding Blackout. UPS murahan belum tentu bisa ngatasi masalah Brownout ini. Yang harus diingat, kemampuan UPS untuk mengatasi Brownout ini tidak bisa dites dengan cara memutus main power ke UPS & menyambungnya kembali walaupun dalam waktu yang sangat singkat. Dulu UPS yang kualitasnya kurang bagus saya colok ke stavolt, komputernya dihidupkan, terus power switch dari stavoltnya di-off & on-kan secepat mungkin, komputer tidak  mati / restart. Tapi pas lampu di ruangan berkedip, komputernya tetap restart juga.
4.  Surge and Spike
Kebalikan dari Brownout / Sag, ini kalo tegangan (voltase) dari main power melonjak dan turun lagi (kembali) dalam waktu yang sangat cepat. Naiknya bisa sampai puluhan kali dari yang seharusnya, dan waktunya hanya sepersekian detik. Jadi kalo tegangan normal listrik kita 220 volt, surge ini bisa membuat tegangan  melonjak menjadi 2000 volt atau bahkan 10000 volt. Penyebab Surge pada umumnya adalah karena ada berhentinya beban berat (heavy load) di jaringan listrik, misalnya pas mesin las listrik atau mesin produksi kapasitas besar dimatikan. Surge juga bisa terjadi ketika main power kembali nyala/hidup setelah terjadinya Blackout. Istilah Spike lebih sering dipakai untuk lonjakan tegangan akibat petir ( lightning strikes ). UPS berkualitas tinggi biasanya juga dilengkapi dengan Surge Protector.

Fungsi Dan Kegunaan UPS

  1. Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama ( listrik PLN atau genset ).
  2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan genset sebagai pengganti listrik utama.
  3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan back-up data dan mengamankan sistem operasi-OS dengan melakukan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam.
  4. Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software, data maupun kerusakan hardware.
  5. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer berupa tegangan yang stabil.
  6. UPS dapat melakukan diagnosa dan managemen terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap sistem.
  7. User friendly dan mudah dalam installasi.
  8. Pengguna dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan menambahkan beberapa aksesoris yang diperlukan.
  9. Dapat diintegrasikan dengan jaringan internet.
  10. Notifikasi ( pemberitahuan ) jika terjadi kegagalan dengan melakukan pengaturan perangkat lunak –melalui UPS Management.

Komponen-komponen utama dalam UPS

Baterai

Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid atau jenis nikel-cadmium. Baterai ini umumnya mampu menjadi sumber tegangan cadangan maksimal selama 30 menit.

Rectifier – Penyearah

Penyearah atau Rectifier berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC ( direct current ) atau DC dari suplai listrik utama. Hal ini bermanfaat pada saat pengisian baterai.

Inverter

Kebalikan dari penyearah, Inverter berfungsi untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Hal ini dilakukan pada saat baterai pada UPS digunakan untuk memberikan tegangan ke komputer.

Transfer Switch

Transfer Switch adalah saklar listrik yang menghubungkan sumber tenaga listrik dari sumber utama ke sebuah sumber cadangan ( UPS ). Saklar ini dapat dioperasikan secara manual atau secara otomatis. Automatic Transfer SwitchATS sering dipasang di mana sebuah sumber daya cadangan terletak, sehingga dapat memberikan daya listrik sementara jika sumber listrik terputus.

Prinsip Dasar Cara Kerja UPS



Dalam keadaan gangguan, switch akan berpindah sehingga suplai daya dari suplai utama terblok. Karena rectifier dan inverter berada dalam satu unit. Akibatnya akan mengalir arus DC dari baterai menuju inverter.

UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. UPS akan menemukan penyimpangan jalur voltase ( linevoltage ) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga penyimpangan yang disebabkan oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga listrik yang murah. Karena gagal, UPS akan berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi kepada penyimpangan untuk melindungi bebannya ( load ). Jika kualitas listrik kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi on-battery. Kalau beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi tersebut, kapsitas dan umur baterai dapat bertahan lama melalui penurunan kepekaan UPS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar